Senin, Juli 14, 2008

Madu dan Jenisnya


Oleh Ahmad Turamsili


Madu merupakan salah satu produk lebah yang lebih dahulu dikenal dan paling banyak diteliti. Madu berasal dari nektar yang dikumpulkan lebah madu dari berbagai tumbuhan berbunga. Lebah akan menyimpan nektar di sarangnya dalam bentuk madu sebagai makanan mereka sendiri. Namun, para peternak lebah memanen madu yang berlebih lalu menjualnya. Madu memiliki efek antibakteri sehingga banyak dipakai untuk mengobati luka dan mempercepat penyembuhan.

Nektar adalah seyawa kompleks yang dihasilkan kelenjar necteriffier dalam bunga, bentuknya berupa cairan, berasa manis alami dengan aroma yang lembut. Nektar mengandung air, glukosa, fruktosa, sukrosa, protein, asam amino, karoten, vitamin dan minyak serta mineral esensial.

Sedangkan madu embun (honeydew) adalah zat manis yang lengket seperti tetesan embun di atas daun dan kulit pohon yang diproduksi oleh beberapa jenis serangga yang menghisap cairan tumbuhan. Komposisinya mirip nektar tetapi lebih banyak mengandung mineral. Biasanya lebah madu mengumpulkan madu embun bila nektar yang ada sudah tidak lagi mencukupi.

Jenis Madu
Terdapat banyak jenis madu menurut karakteristiknya. Yang terpenting adalah membedakan karakteristik madu berdasarkan sumber nektar, letak geografi dan teknologi pemrosesannya.

Karakteristik madu disesuaikan dengan sumber nektarnya yaitu flora, ekstra flora dan madu embun. Dikenal juga madu monoflora yang artinya nektar berasal dari satu tumbuhan utama dan madu multiflora, (ada yang menggolongkan ke dalam poliflora) yaitu madu yang sumber nektarnya berasal dari beberapa sumber bunga. Madu yang berasal dari satu jenis bunga dinamakan berdasarkan sumber nektarnya, misalkan madu bunga matahari, madu kelengkeng dan madu jeruk.

Madu monoflora mempunyai wangi, warna dan rasa yang spesifik sesuai dengan sumber bunganya. Madu poliflora dapat dinamakan sesuai dengan lokasi tempat madu dikumpulkan, misalnya madu Sumbawa, madu Bangka atau madu Timor. Lebah cenderung mengambil nektar dari satu jenis tanaman dan baru mengambil dari tanaman lain bila belum mencukupi.

Madu juga bisa dicirikan sesuai dengan letak geografis di mana madu tersebut diproduksi. Misalnya madu Timur Jauh, madu Yaman dan lain-lain.
Jenis madu berdasarkan teknologi perolehannya dibedakan menjadi madu peras (strained honey) dan madu ekstraksi. Madu peras merupakan madu yang diperas langsung dari sarangnya. Sedangkan madu ekstraksi adalah madu yang didapat dari proses sentrifugasi. Berdasarkan sumber nektarnya ada beberapa jenis madu yang umum tersedia, di antaranya:

1. Madu Alfalfa
Madu yang berasal dari bunga ungu alfalfa. Berwarna terang dengan wangi dan rasa yang tidak terlalu menyengat.

2. Madu Alpukat
Madu yang dikumpulkan dari bunga alpukat, warnanya gelap dan rasanya kaya akan lemak.

3. Madu Blueberry
Madu yang diambil dari bunga putih blueberry. Warna madunya kuning kecokelat-mudaan dengan rasa yang enak. Di Dunia, madu ini hanya ada diproduksi di Inggris dan Michigan.

4. Madu Clover
Madu clover memiliki rasa yang enak dan tidak terlalu tajam, berasal dari bunga clover. Warnanya bervariasi dari bening seperti air hingga kuning kecokelat-tuaan, tergantung lokasi dan jenis bunga clover yang menjadi sumbernya.

5. Madu Eucalyptus
Madu yang rasanya tidak terlalu enak tetapi sangat bernilai karena konon dapat mengobati penyakit tuberkolosis paru. Madu ini berasal dari banyak pohon berbunga sehingga warnanya bervariasi dengan rasa yang kuat seperti obat.

6. Madu Jeruk
Pada umumnya madu jeruk merupakan kombinasi dari berbagai bunga jeruk, warnanya terang, rasanya tidak terlalu tajam dan beraroma jeruk segar.

7. Madu Cengkih
Madu yang dikumpulkan dari bunga cengkih. Warnanya kuning oranye keemasan dengan aroma dan rasa cengkih yang enak.

8. Madu Kapas
Madu yang berwarna terang dengan aroma khas dan rasa yang agak tawar. Madu ini mudah menggumpal menjadi partikel dan berubah warna menjadi putih.

9. Madu Sage
Madu yang berwarna terang, kental dan rasanya enak serta tidak tajam. Jenis madu ini jarang menggumpal sehingga sering dicampur dengan madu lain untuk memperlambat penggumpalan.

10. Madu Bunga Bakau (Mangrove)
Madu ini tergolong madu hutan. Di Indonesia, madu bunga bakau dapat ditemukan di propinsi Jambi.

11. Madu Kopi
Madu ini diperoleh dari bunga kopi dan memiliki efek berkebalikan dengan sifat kopi yang membuat orang tahan kantuk. Madu kopi justru menimbulkan rasa kantuk dan cocok bagi orang yang kesulitan jika hendak tidur.

12. Madu Wild Flower
Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan madu yang bersumber dari bunga-bunga liar yang beraneka ragam.

13. Madu Campuran
Madu yang dicampur untuk memperoleh cita rasa dan warna yang diinginkan. Kebanyakan madu yang disajikan dalam kemasan merupakan madu campuran.

Sumber: Suranto, Adji. 2008. Terapi Madu. Jakarta: Penebar Plus+.

Tidak ada komentar: